05 Oktober 2011
Aku sangat menggemari pisang coklat yang dijual di lobby kantor. Sangat suka dan really addicted. Sudah 2 hari ini piscok habis tiap aku mau beli. Padahal aku datang pagi dan biasanya masih ada. Ada apa gerangan? Apakah ada penyuka piscok lain yang memonopoli pembelian? Ehm, bisa jadi. Alhasil aku mengawali hari ini dengan kekesalan, apalagi baru saja menghadapi sumpeknya bis kota yang mengantarku ke kantor. Rasanya piscok bisa menghilangkan kegusaran itu. Yah, kalau piscok itu masih ada. Begitu sampai di ruangan kantor aku sibuk merapikan diri sebelum mulai kerja. Tak disangka atasan menawariku susu coklat. Aku pikir-pikir tak apalah hari ini asumsi pisang coklat diganti oleh susu coklat. Toh sama-sama coklat. Aku pun mengatakan hal ini pada atasanku.
Aku : "Wah untunglah ada susu coklat. Lumayanlah buat pengganti pisang coklatku."
Bos : "Pisang coklat apa?"
Aku : "Itu loh bu, yang dijual di lobby, yang sama bapak-bapak itu. Aku kepingin banget makan piscok, udah dari kemarin habis terus. Sepertinya ada yang memonopoli pembelian. Sebel aku."
Bos : "Kalau gitu ini rezekimu." dan atasanku tiba-tiba menyerahkan seplastik kue yang salah satu isinya adalah pisang coklat kesukaanku.
Aku : Speechless, "Kok bisa ya bu? Haaaaa, terima kasih!! Ibu yang memonopoli piscok ya?"
Bos : "Lah kan saya cuma beli satu, itupun dihabisin kamu." Aku ngakak.
So, apakah ini kebetulan atau keberuntungan? ^_^
Aku sangat menggemari pisang coklat yang dijual di lobby kantor. Sangat suka dan really addicted. Sudah 2 hari ini piscok habis tiap aku mau beli. Padahal aku datang pagi dan biasanya masih ada. Ada apa gerangan? Apakah ada penyuka piscok lain yang memonopoli pembelian? Ehm, bisa jadi. Alhasil aku mengawali hari ini dengan kekesalan, apalagi baru saja menghadapi sumpeknya bis kota yang mengantarku ke kantor. Rasanya piscok bisa menghilangkan kegusaran itu. Yah, kalau piscok itu masih ada. Begitu sampai di ruangan kantor aku sibuk merapikan diri sebelum mulai kerja. Tak disangka atasan menawariku susu coklat. Aku pikir-pikir tak apalah hari ini asumsi pisang coklat diganti oleh susu coklat. Toh sama-sama coklat. Aku pun mengatakan hal ini pada atasanku.
Aku : "Wah untunglah ada susu coklat. Lumayanlah buat pengganti pisang coklatku."
Bos : "Pisang coklat apa?"
Aku : "Itu loh bu, yang dijual di lobby, yang sama bapak-bapak itu. Aku kepingin banget makan piscok, udah dari kemarin habis terus. Sepertinya ada yang memonopoli pembelian. Sebel aku."
Bos : "Kalau gitu ini rezekimu." dan atasanku tiba-tiba menyerahkan seplastik kue yang salah satu isinya adalah pisang coklat kesukaanku.
Aku : Speechless, "Kok bisa ya bu? Haaaaa, terima kasih!! Ibu yang memonopoli piscok ya?"
Bos : "Lah kan saya cuma beli satu, itupun dihabisin kamu." Aku ngakak.
So, apakah ini kebetulan atau keberuntungan? ^_^