Alkisah Kasih bercerita tentang Andjani Safira, yang menghabiskan masa kecilnya bersama Eyang Putri dan Ibunya di Kampung Laweyan, Solo.
Sejak dulu Kampung Laweyan terkenal sebagai sentra batik. Malah dipercaya asal muasal batik Solo berasal dari kampung tersebut.
Eyang Putri Andjani adalah salah satu pengusaha batik terkenal di kampung tersebut. Selain memproduksi, beliau juga memiliki toko sendiri yang dikelola oleh putrinya atau Ibunya Andjani.
Para pengusaha batik di Laweyan, termasuk Eyang Putri masih bertahan untuk memproduksi batik secara tradisional. Bagi mereka batik bukan hanya merujuk pada sebuah motif semata tapi juga proses produksi yang dilakukan secara tradisional.
Batik disebut batik, apabila dilukis dengan menggunakan malam dan melalui proses pewarnaan tertentu. Mereka menganggap produk batik keluaran pabrik yang diproduksi "ala print-print'an" bukanlah batik.
Didasari oleh hal tersebut, sekaligus keinginan untuk menghidupkan Alkisah Kasih, saya memproduksi Scarf Alkisah Kasih bekerja sama dengan Ageman yang tentunya dibuat dengan cara tradisional.
Sejak dulu Kampung Laweyan terkenal sebagai sentra batik. Malah dipercaya asal muasal batik Solo berasal dari kampung tersebut.
Eyang Putri Andjani adalah salah satu pengusaha batik terkenal di kampung tersebut. Selain memproduksi, beliau juga memiliki toko sendiri yang dikelola oleh putrinya atau Ibunya Andjani.
Para pengusaha batik di Laweyan, termasuk Eyang Putri masih bertahan untuk memproduksi batik secara tradisional. Bagi mereka batik bukan hanya merujuk pada sebuah motif semata tapi juga proses produksi yang dilakukan secara tradisional.
Batik disebut batik, apabila dilukis dengan menggunakan malam dan melalui proses pewarnaan tertentu. Mereka menganggap produk batik keluaran pabrik yang diproduksi "ala print-print'an" bukanlah batik.
Didasari oleh hal tersebut, sekaligus keinginan untuk menghidupkan Alkisah Kasih, saya memproduksi Scarf Alkisah Kasih bekerja sama dengan Ageman yang tentunya dibuat dengan cara tradisional.