Gina S. Noer merupakan penulis skenario film Indonesia, salah satu skenario terbaik yang ia tulis adalah untuk film Habibie Ainun.
Saya beruntung pernah bekerja sama dengan Gina untuk mengembangkan naskah saya hingga akhirnya jadi novel Relung Rasa Raisa, yang diterbitkan oleh publisher miliknya, Plot Point.
Sayangnya tahun lalu Plot Point gulung tikar karena memang bisnis penerbitan buku di Indonesia bukan bisnis yg mudah.
Tanggal 12 Oktober 2015, kemarin, Gina share tentang buku biografi Habibie, yang ia tulis dan ia harapkan menjadi satu buku yang akan membangunkan kembali Plot Point.
I love their spirit, their idealism dan dari Gina, serta tim Plot Point saya banyak belajar bahwa menulis itu adalah pekerjaan serius. Setiap naskah harus jelas urgensinya, harus jelas nilai apa yang harus didapat oleh pembaca. Bahwa menulis bukan sekadar mengungkapkan isi hati dan pikiran tapi juga tentang bagaimana menulis dengan teknik yang benar.
Awal-awal pas kasih naskah dulu, saya dikasih tabel excel yang isinya penjabaran cerita dan karakter tokoh yang harus saya petakan dengan jelas. Benar-benar kayak bikin penelitian!
Surprisingly, cerita Relung Rasa Raisa yang dilatarbelakangi sebuah kantor penerbitan yang mau bangkrut tapi akhirnya bangkit karena satu buku yang menjadi penyelamat, benar-benar terjadi pada Plot Point.
Semoga biografi, "Rudy, Kisah Masa Muda Sang Visioner," benar-benar menjadi si satu buku yang menyelamatkan mereka ^__^
Saya beruntung pernah bekerja sama dengan Gina untuk mengembangkan naskah saya hingga akhirnya jadi novel Relung Rasa Raisa, yang diterbitkan oleh publisher miliknya, Plot Point.
Sayangnya tahun lalu Plot Point gulung tikar karena memang bisnis penerbitan buku di Indonesia bukan bisnis yg mudah.
Tanggal 12 Oktober 2015, kemarin, Gina share tentang buku biografi Habibie, yang ia tulis dan ia harapkan menjadi satu buku yang akan membangunkan kembali Plot Point.
I love their spirit, their idealism dan dari Gina, serta tim Plot Point saya banyak belajar bahwa menulis itu adalah pekerjaan serius. Setiap naskah harus jelas urgensinya, harus jelas nilai apa yang harus didapat oleh pembaca. Bahwa menulis bukan sekadar mengungkapkan isi hati dan pikiran tapi juga tentang bagaimana menulis dengan teknik yang benar.
Awal-awal pas kasih naskah dulu, saya dikasih tabel excel yang isinya penjabaran cerita dan karakter tokoh yang harus saya petakan dengan jelas. Benar-benar kayak bikin penelitian!
Surprisingly, cerita Relung Rasa Raisa yang dilatarbelakangi sebuah kantor penerbitan yang mau bangkrut tapi akhirnya bangkit karena satu buku yang menjadi penyelamat, benar-benar terjadi pada Plot Point.
Semoga biografi, "Rudy, Kisah Masa Muda Sang Visioner," benar-benar menjadi si satu buku yang menyelamatkan mereka ^__^