“Papa lagi ngapain sih Ma?”
“Sedang membakar dupa, berdoa.”
“Mobil-mobilan sama uang bohongan itu untuk apa dibakar juga?”
“Dalam tradisi kita, barang itu dibakar agar orang yang meninggal mendapat kiriman uang atau mobil sebagai bekalnya di akhirat.”
“Terus orang yang sudah meninggal itu ada dimana?”
“Mereka masih ada di bumi tapi di alam yang berbeda.”
“Jadi hantu?”
Mama hanya tersenyum.
“Mama, kenapa sih anak laki-laki itu ketakutan melihatku?”
Mama menatap wajah gadis ciliknya, “Mungkin karena wajahmu terlalu pucat. Yuk kita pergi. Lihat mobil kiriman Papa sudah sampai,” ujar Mama sambil menunjuk mobil yang modelnya persis seperti yang dibakar suaminya.
“Sedang membakar dupa, berdoa.”
“Mobil-mobilan sama uang bohongan itu untuk apa dibakar juga?”
“Dalam tradisi kita, barang itu dibakar agar orang yang meninggal mendapat kiriman uang atau mobil sebagai bekalnya di akhirat.”
“Terus orang yang sudah meninggal itu ada dimana?”
“Mereka masih ada di bumi tapi di alam yang berbeda.”
“Jadi hantu?”
Mama hanya tersenyum.
“Mama, kenapa sih anak laki-laki itu ketakutan melihatku?”
Mama menatap wajah gadis ciliknya, “Mungkin karena wajahmu terlalu pucat. Yuk kita pergi. Lihat mobil kiriman Papa sudah sampai,” ujar Mama sambil menunjuk mobil yang modelnya persis seperti yang dibakar suaminya.