Bianca malu. Alvin memarahi tukang parkir Mall di depan umum karena kepala Alvin terantuk palang parkir. Salah sendiri, sudah tahu itu palang otomatis, kenapa harus lewat situ?
“Aku benci, ternyata kamu emosional!” desis Bianca.
Wajah Alvin berapi-api, “Dia sengaja mau nyelakain aku!”
“Kamu lebay. Sudah, aku mau pulang. Sendiri!”
“Eh, kan kita bawa mobil?”
“Terserah aku. Enggak usah urusin aku!” Bianca pergi meninggalkan Alvin. Keluar Mall dan mencegat mikrolet.
Di dalam mikrolet hand phone Bianca berdering, nama Alvin muncul di layar, “Apa lagi sih?”
“Kamu mendingan balik!”
“Enggak, aku pulang sendiri!”
“Aku enggak bisa pulang tahu. Karcis parkirnya dibawa kamu!”
“Aku benci, ternyata kamu emosional!” desis Bianca.
Wajah Alvin berapi-api, “Dia sengaja mau nyelakain aku!”
“Kamu lebay. Sudah, aku mau pulang. Sendiri!”
“Eh, kan kita bawa mobil?”
“Terserah aku. Enggak usah urusin aku!” Bianca pergi meninggalkan Alvin. Keluar Mall dan mencegat mikrolet.
Di dalam mikrolet hand phone Bianca berdering, nama Alvin muncul di layar, “Apa lagi sih?”
“Kamu mendingan balik!”
“Enggak, aku pulang sendiri!”
“Aku enggak bisa pulang tahu. Karcis parkirnya dibawa kamu!”